Pondok Pesantren Tarbiyatul Ulum

Jl. Diponegoro No. 07 Rt 009 Rw 005 Desa Pekuwon Kec. Rengel Kab. Tuban Jawa timur 62371

Komplek Asrama Pondok Pesantren Tarbiyatul Ulum Putra

Jl. Diponegoro No. 07 Rt 009 Rw 005 Desa Pekuwon Kec. Rengel Kab. Tuban Jawa timur 62371

Gedung Yayasan Tarbiyatul Ulum Pekuwon

Jl. Diponegoro No. 07 Rt 009 Rw 005 Desa Pekuwon Kec. Rengel Kab. Tuban Jawa timur 62371

Gedung Asrama Putri Pondok Pesantren Tarbiyatul Ulum Pekuwon

Jl. Diponegoro No. 07 Rt 009 Rw 005 Desa Pekuwon Kec. Rengel Kab. Tuban Jawa timur 62371

Pondok Pesantren Tarbiyatul Ulum Pekuwon

Jl. Diponegoro No. 07 Rt 009 Rw 005 Desa Pekuwon Kec. Rengel Kab. Tuban Jawa timur 62371

Mengenai Saya

SANTRI PEKUWON KUDU SIAP HORMATI HAUL

 

SANTRI PEKUWON KUDU SIAP HORMATI HAUL

Haul Syaikhuna K. Abdurrahman Salamun

yang ke 17

PP. An-Nur Sidorejo - Campurejo - Panceng – Gresik

·       Ahad Malam Senin, 12 – 13 Jumadil ‘Ula 1445 H /26, November, 2023 M.

 

 

Haul, membahas tentang haul itu tak jauh dengan kata hormat pada guru kita, haul merupakan suatu adat untuk memperingati 1 tahun dari meninggalnya seseorang, haul merupakan suatu adat – istiadat orang islam di Indonesia dan merupakan warisan dari para leluhur kita yang perlu kita jaga dengan baik.

Haul diperuntukkan bagi orang - orang yang mempunyai jasa besar dalam agama islam, seperti para habaib dan para masyayikh (kyai).

Haul itu diambil dari Bahasa arab حول yang artinya adalah 1 tahun, berarti bisa diambil kesimpulan bahwa haul adalah suatu adat yang digunakan untuk memperingati 1 tahun dari kematian seseorang yang mempunyai jasa besar bagi agama islam.

Haul juga merupakan bentuk rasa hormat seorang anak untuk orang tuanya /seorang murid untuk gurunya, kenapa…? Karna didalam haul terdapat unsur – unsur untuk menyampaikan rasa hormat dan rasa sayang seorang anak kepada orang tuanya begitu juga seorang murid kepada gurunya dengan cara :

1.       Tahtimul qur’an :yang dihadiahkan bagi orang yang di hauli

2.       Tahlilan dan yasin

3.       Sholawat

Dll

Haul juga mengandung sarana untuk menjadi anak sholeh dan jariyah yang di inginkan oleh beliau – beliau, mengutip dari hadits kanjeng Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam:

                       إذا مات إبن ادم إنقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية او علم ينتفع به او ولد صالح يدعوا له .

(الحديث او كما قال)

Artinya:

“Ketika manusia meninggal maka amalnya akan putus kecuali 3 perkara:1, sodaqoh jariyah. 2, ilmu yang bermanfa’at. Dan 3, anak sholeh yang mendoakan orang tuanya.

# al-hadits

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa haul itu adalah ungkapan rasa hormat dan rasa saying kita kepada orang tua/guru – guru kita dan sarana untuk menjadi anak sholeh yang disebutkan oleh rasulallah pada hadits yang sudah lewat.

Sebentar lagi kita akan memperingati Haul Syaikh Syaikhuna K. Abdurrahman Salamun, pendiri PP An - Nur Sidorejo - Campurejo - Panceng – Gresik yang ke 17 tahun, k. Abdurrahman salamun adalah guru dari guru kita Kh. Chasan Bisri Syamsuri yang mana merupakan kyai karismatik yang menjadi guru dari pada kyai – kyai dan para ulama’ semoga Allah subhanahu wa ta’ala menempatkan beliau di syurganya yang paling indah dan tinggi dan semoga kita sebagai para muridnya dikumpulkan dengan beliau amin……

خصوصا الى روح شيخنا عبد الرحمن سلمون  الفاتحة:

رحمه الله تعالى وأسكنه اعلى الفراديس الجنان يا رب العالمين.

Aula PPTU pusat

# Pekuwon, 9 Jumadil awwal 1445 H/22, November, 2023 M.

 

HARI SANTRI 22 OKTOBER

 

 

Hari santri 22 oktober


Istilah SANTRI pasti tak asing lagi bagi kita , terutama Masyarakat Indonesia, julukan tersebut di peruntukan untuk orang orang yang mengaji(menimba ilmu agama) baik di pesantren maupun tidak, tetapi di jaman sekarang julukan santri itu hanya di peruntukan untuk orang orang yang menimba ilmu agama di pesantren, baik salafi maupum modern.

Santri itu pasti identik dengan sarung dan peci, kenapa? karena sarung dan peci adalah pakaian sehari hari bagi para santri, bagi para santri , apalagi jika di pesantren salafi (pesantren yang masih mengkaji kitabnya para ulama’ salafussholihin dan juga lebih mengunggulkan ngajinya dari pada sekolah formalnya) di samping itu rangkaian kata santri itu ada makna tersendiri menurut tim jurnalistik tarbiyah:

S . sholat, sabar sholih dan sholihah

A . ahlussunnah wal jama’ah yang menjadi peganganya

Ahlussunnah wal jama’ah adalah salah satu semboyan santri nahdlatul ulama’ (NU) ta’rif ahlussunnah wal jama’ah bedasarkan sabda  nabi :

ما أنا عليه و أصحابي

Artinya : suatu perkara yang saya dan shohabatku lakukan

Dapat di ambil kesimpulan bahwa ahlussunnah wal jama’ah adalah perkara yang rosulullah dan para shohabatnya lakukan

Dan ahlussunnah wal jama’ah juga mempunyai komponen komponen tersendiri yaitu;

1)    Dalam ilmu tauhid mengikuti 2 imam yaitu: Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Ibn Mansyur Al-Maturidi.

2)    Dalam ilmu tasawuf mengikuti pada  imam: Imam As Syaikh Abdul Qodir Al Jailani, Imam Abu Hamid Al Ghozali Dan Imam Junaidi Al Bagdadi.

3)    dalam ilmu fiqih menganut pada salah satu imamu madzab yaitu: Imam Abu Hanifah, Imam Malik Bin Anas, Imam Muhammad Bin Idris As Syafi’i, Imam Achmad Bin Hambal

Semua yang di utarakan hanya cuplikan sedikit tentang ahlussunnah wal jama’ah

N . Nurut Kyai Lan Ibunyai

T . Ta’at Pada Perintah Agama

R . Ridho Terhadap Kema’rifatan (Kebaikan Menurut Syari’at)

I . Inkar Terhadap Ke Munkaran .

 

Di samping dalam segi agama, santri juga sangat berperan penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia di antaranya adalah;

1.       Yang mengusulkan dan menegaskan di laksanakanya proklamasi kemerdekaan adalah para santri habaib dan para ulama’

2.       Proklamasi kemerdekaan indonersia itu aslinya di laksanakan di halaman rumah dari saudagar kaya yang beragama islam dari keturunan yaman , yang nama rumah tersebut di hibahkan (hadiahkan) untuk Indonesia, yang mana hal-hal seprti ini itu di buramkan oleh orang orang yang tidak suka dengan agama islam , bukan kok dilaksanakan di jalan pegangsaan no 56 jakarta .

3.       Dan juga masih banyak lagi , salah satunya yang terkenel adalah RESOLUSI JIHAD yang di laksanakan pada 22 oktober 1945 yang di perintahkan langsung dari KH. HASYIM ASY’ARI pendiri NU, yang mana hari tersebut kita peringati dengan sebutan HARI SANTRI NASIONAL yang di resmikan lansung oleh bapak presiden Ir H. Joko Widodo

Dan selain para santri, para kyai kyai juga ikut berperang melawan penjajah dan mendapatkan gelar pahlawan diantaranya ;

            1.KH. MUHAMMAD HASYIM ASY’ARI

            2.KH ABDUL WAHAB HASBULLAH

            3.KH BISRI SYANSURI

            4. KH. ZAINAL MUSHTHOFA

            5  JENDRAL SOEDIRMAN

            6.IMAM BONJOL

Dan masih banyak lagi, dan yang kita teladani dari para pendahulu kita para ulama’ adalah sifat ketekunan beliau beliau dalam belajar tanpa adanya Lelah, dan juga Khidmah kepada ilmu dengan tiada henti, dan rasa ta’dlim yang sangat besar kepada gurui guru beliau seperti kh. Hasyim asy’ari kepada syakhona  Muhammad Kholil Bin Abdul Lathief Al Bangkalani , dan juga rasa cintanya pada negri yang tiada henti , karena dawuh KH ABDUL WAHAB HASBULLAH pada syair yang beliau karang yakni YAHLAL WATHON yang berbunyi ;

حب الوطن من الإيمان

 

            Karena mustahil tanpa kemerdekaan Indonesia yaitu buah hasil dari perjuangan beliau beliau  kita bisa ‘ibadah, belajar (ngaji), musyawaroh dengan tenang, jadi kita perlu banyak bersyukur kepada Allah ta’ala dan mengingat jasa para beliau, dan berterima kasih dengan cara bertawassul kepada beliau

AL FATIHAH…

 

Kesunahan di bulan muharram

 

KESUNNAHAN BULAN MUHARRAM

untuk memper dalam pengetahuan seorang santri, Pondok pesantern adalah  tempat bagi para santri untuk menimba ilmu agama,karena banyak sekali sesuatu sesuatu yang di wajibkan dan yang di anjurkan(sunnah) bagi seorang sanrti, yang seharusnya di ketahui dan lakukan bagi para sanrtri santri, apalagi yang merasa berpegang teguh dengan sunnah sunnah rusul terkhusus sanrti santri PPTU.

Dan Agama Islam pun mengajarkan hal-hal yang wajib kita lakukan terkhusus bagi seorang santri seperti   Ibadah sholat, puasa dan rukun Islam yang lainnya. Selain kewajiban itu, Islam juga memberikan bonus atau yang sering kita sebut Dan Agama Islam mengajarkan hal-hal yang wajib kita lakukan khususnya seorang santri seperti, sunnah, salah satu kesunnahan itu ada yang sifatnya biasa dan juga ada yang sangat dianjurkan seperti, pada bulan Muharrom ini, Islam menganjurkan agar kita berpuasa pada 9 dan10 Muharram atau yang dikenal dengan sebutan puasa  Tasu'a Asyura. Yang bertepatan pada hasri kamis dan jum’at tanggal  27 dan 28 /07/2023, ayo manfaatkan Waktu tersebut bagi kita untuk menjalankan sesusatu /ilmu yang sudah kita peroleh dengan niat untuk menghidupkan  agama islam dan menjalankan sunnah nabi,

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura Berikut ini keutamaan melaksanakan ibadah sunah puasa Tasu'a dan Asyura di bulan suci Muharram.

1. Berpuasa di Hari Bertaubat Keutamaan puasa Tasua dan Asyura ini merujuk dari letak jatuhnya hari ke-9 dan ke-10 di bulan Muharram. Keduanya berada di bulan yang dianggap suci dan disebutkan oleh Rasul SAW sebagai waktu yang tepat untuk bertaubat. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya Muharram adalah bulannya Allah yang di dalamnya tepat menjadi hari bertaubat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu". (HR. Imam Nasai)

2. Puasa di Hari yang Dicintai Rasulullah Keutamaan puasa Tasua dan Asyura berikutnya sebagai bentuk menghargai hari yang dicintai oleh Nabi SAW, serta meneladani beliau. Hal ini sesuai dengan keutamaan puasa Asyura yang disampaikan oleh Ibnu Abbas: "Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini ('Asyura) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: bulan Ramadhan)." (HR. Al-Bukhari)

3. Imbalan Berupa Dihapuskan Dosa Tahun Lalu Keutamaan puasa Tasua dan Asyura selanjutnya yaitu akan mendapatkan imbalan penghapusan dosa pada satu tahun yang lalu. Allah SWT masih memberi kesempatan pada hamba-Nya untuk bertaubat melalui ibadah puasa. Diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "menebus dosa satu tahun sebelumnya." (HR.Muslim)


ayo mondok di TARBIYATUL ULUM Pekuwon Rengel Tuban

 

AYO MONDOK !

Hari- hari telah berlalu, kita tidak sadar lagi sudah berada di  zaman akhir ,zaman yang di mana kebodohan sudah merajalela, dan bagi siapa yang tidak mempunyai ilmu niscahya akan terbawa oleh arus kebodohan.

Makanya di zaman ini ialah zaman yang di mana waktu semua orang berlomba-lomba untuk mencari ilmu untuk menjadi pelampung supaya tidak tenggelam dalam kegelapan,karena pada zaman ini orang yang tidak berilmu akan terombang-ambing karena kebodohan.

Banyak sekali di Indonesia tempat-tempat untuk kita mencari ilmu, dari sekian banyaknya tempat untuk kita mencari ilmu salah satu tempat terbaik untuk kita mencari ilmu ialah PESANTREN tempat yang bisa untik kita buat sebagai ladang ilmu yang tak kan ada habisnya.

Ada salah satu pondok pesantren di JAWA TIMUR tepatnya di DESA PEKUWON, KEC. RENGEL, KAB. TUBAN,  Bernama PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ULUM (PPTU) diasuh oleh KH.CHASAN BISRI SYAMSURI, di dirikan pada tahun 1996 yang masih beroprasi sampai sekarang,

Kelebihan pondok ini di usianya yang masih muda, pondok ini bisa setara dengan pondok-pondok yang lain yang jauh lebih tua darinya, karena kesuburanya dalam bidang keilmuan dari mulai FORMAL sampai NON FORMAL.

Pendidikan formal mulai dari: RA, MI, MTS, dan SMA/MA

Pendidikan non formal mulai dari:PDF AS SYAMSURIYAH WUSTHO - ‘ULYA (setara dengan MTS dan MA ) DAN MA’HAD ‘ALY AS SYAMSURIYA(setara dengan S1)

Maka dari itu carilah tempat terbaik untuk kita mencari ilmu apalagi ilmu agama , supaya kita tidak terbodohi oleh kebodohan kita sendiri,

Saya sendiri teringat suatu maqola yang saya ambil dari kitab nahwu yaitu

لا طالب العلم ممقوتا

Artinya : tak kan ada seorang pencari ilmu akan di bodohi.

 

Maka dari itu siapkanlah hal-hal yang kita butuhkan dalam mencari ilmu , karena mencari ilmu dengan tanpa adanya persiapan seperti berperang tanpa persenjataan

 

 

Jurnal pptu

Kamis 15-6-2023

 


Potret PPTU













Sholat Rowatib Ala Ponpes Tarbiyatul Ulum Pekuwon

 



Di antara cara menyempurnakan kekurangan yang ada pada shalat fardhu kita adalah dengan manambah shalat sunnah rawatib. Yaitu shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu; sebelum dan atau sesudahnya.

 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: aku mendengar RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

 

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

 

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Apabila bagus maka ia telah beruntung dan sukses. Bila rusak maka ia telah rugi dan menyesal. Apabila ada kekurangan sedikit dari shalat wajibnya maka Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Lihatlah, apakah hamba-Ku itu memiliki shalat tathawwu’ (shalat sunnah)?” Lalu shalat wajibnya yang kurang tersebut disempurnakan dengannya, kemudian seluruh amalannya diberlakukan demikian.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Al-Nasai. Hadits ini dishahihkan Syaikh Al-Albani)

 

Dalam redaksi Abu Dawud disebutkan,

 

قَالَ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ ، قَالَ : أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ

 

“Allah berfirman: lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat tathawwu’? Jika ia punya shalat tathawwu’, Allah berfirman: Sempurnakan shalat fardhu hamba-Ku melalui shalat tathawwu’nya.”

 

Hadits ini menerangkan salah satu faidah utama shalat sunnah rawatib adalah menyempurnakan kekurangan dalam shalat fardhu.

 

Para ulama di Lajnah Daimah berkata,

 

تطوع كل فريضة من صلاة وصيام وزكاة ونحوها يكمل بها ما نقص من الفريضة

 

“Ibadah sunnah setiap ibadah yang fardhu berupa shalat, puasa, zakat, dan semisalnya menyempurnakan kekurangan pada amal fardhu.” (7/235)

 

Dalam fatwa yang lain,

 

السنن الرواتب يكمل بها ما نقص من الفريضة

 

“Shalat-shalat sunnah rawatib menyempurnakan kekurangan di shalat fardhu.” (Fatawa Lajnah Daimah: 5/418)

 

Terang bapak pengurus Pendidikan pput ,malam juma’at(01/06/2023)


Biografi kiyai Syamsuri



KIYAI SYAMSURI merupakan anak dari dua bersaudara dari keluarga bapak Suraji, saudara beliau yaitu bernama Basirul. Beliau memilik darah asli tanah Pekuwon. Lahir pada perikiraan tahun 1911 M. Beliau lahir dalam keadaan ditinggal wafat oleh ayahandanya, sehingga beliau hidup sebagai yatim.

          Suatu ketika di saat beliau masih kecil dan belum mengerti apa-apa, ada sebuah kejadian yang menimpa beliau. Mat Rais -selaku kakak dari ayah beliau- membalik namakan kepemilikan sebuah tanah yang aslinya beratas namakan kepemilikan Beliau di kantor PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) setempat.  Akan tetapi mbah Ngarijo dan Petinggi desa waktu itu -Karsani- mengetahui akan hal tersebut. Akhirnya tanah tadi dibalik nama lagi dan menjadi milik Beliau kembali. Paman Beliau pun mengetahui akan hal itu, sehingga ketika Beliau pulang sehabis di ajak petinggi Karsani dan mbah Ngarijo untuk membalik nama tanahnya lagi, Beliau langsung di jerat oleh pamannya tadi dan di ikatlah kedua tangan dan kaki beliau. Kemudian di letakan di bawah pohon mangga sebagai rasa tidak terima dari paman beliau tersebut. Peristiwa itu akhirnya diketahui oleh kiyai Syahid -salah satu tokoh agama di desa pekuwon pada waktu itu, kelak yang akan menjadi mertua beliau sendiri- sehingga paman Belau di nasihati oleh kiyai Syahid, Sedangkan Syasmsuri kecil, agar mendapatkan didikan dan binanan pribadi yang bertaqwa akhirnya di pondokan oleh kiyai Syahid, ke pesantren yang terdapat di Laju lor yang dibina oleh Kiyai Sarbini. dan beliau juga mengabdi pada kiyai Muhammad.

          Setelah sekian lama menimba ilmu di pondok kiyai Sarbini, akhirnya beliau pulang, akan tetapi tidak langsung menuju kerumah kelahirannya. Beliau sempat mengajar terlebih dahulu beberapa tahun di madsrasah yang di miliki oleh kiyai Musyafa Rengel. Hingga akhirnya beliau di jodohkan oleh kiyai Syahid dengan putrinya yang bernama Badriyah dan bermukim Kembali di desa kelahirannya. Tak berselang lama setelah pernikahannya, kyai Syahid pun wafat meninggalkan sang putri dengan syamsuri yang beliau jodohkan sendiri. Saat itu di desa pekuwon terdapat dua tokoh agama, salah satunya kyai Syahid yang ahli dalam bidang mengaji kitab kuning, dan satunya lagi kiyai Basri dalam bidang Al-Qur’an. Memang kiyai Syahid tak salah memilih jodoh untuk putrinya, karena sang menantu juga ahli dalam mengaji kitab kuning, akhirnya perjuangan kiyai Syahid untuk menyebarkan agama islam sudah di teruskan oleh menantunya sendiri. kiyai Syamsuri memang sangat ahli dalam mengaji kitab kuning, dan selalu berpegangan pada kitab kuning. Buktinya setiap acara mauludan dimanapun, ketika dimintai untuk mengisinya, beliau tidak sekedar ceramah dengan ilmu yang beliau ingat. Akan tetapi beliau tak lepas dari kitab kuning, sehingga setiap di undang untuk mengisi acara mauludan beliau selalu mengisinya dengan mengaji kitab Dardir Al-Mi’roj yang menjelaskan kisah Isro’ Mi’roj.

          Disamping keahliannya dalam bidang mengaji kitab kuning, beliau juga mempunyai wiridan yang tak pernah beliau tinggalkan, yaitu menderes Al-Qur’an. Maka dari itu rumah kediaman beliau tak pernah sepi dari lantunan ayat suci Al-Qur’an. Pernah suatu ketika dilihat kedalam rumahnya beliau, ternyata tak ada seorang pun didalamnya yang membaca Al-Qur’an.     Melihat rutinitas beliau yang tak pernah lepas itu, seakan akan beliau sudah menyatu dengan Al-Qur’an, Bahkan seringkali jika ada orang yang membaca Al-Qur’an dengan menggunakan Mic, saking seringnya membaca, beliau menggrutu menyalahkan ketika orang tadi salah membaca atau makhrojnya.

          Salah satu pesan yang disampaikan beliau adalah “wong iku ojo lepas songko Al-Qur’an, mergo, wong sing gak lepas songko Al-Qur’an iku anake utowo putune mesti berguna ning masyarakat”.

          Beliau termasuk salah satu kiyai yang sangat wira’i dan selalu mengamalkan ilmunya. suatu ketika di saat pembangunan Masjid, terdapat sisa pasahan kayu (taen red;jawa) yang menumpuk banyak. Istri Beliau mengambil Taen tersebut untuk dibuat memasak didapur. Ketika Beliau mengetahui hal tersebut, Beliau tak mau memakan masakan tadi malah disuruh untuk di berikan kepada pekerja yang ada di Masjid. Karena menurut beliau : apapun yang berkaitan dengan Masjid, yang boleh menggunakannya hanya orang-orang yang memang meramaikan Masjid. Tak hanya itu Beliau juga termasuk salah satu kiyai yang mengatakan bahwa suara perempuan itu termasuk aurot.

          Beliau Wafat dalam usia 63 tahun -persis dengan umur wafatnya Rosululloh ‘Alaihisholatu Wassalam- lebih tepatnya pada tahun 1974 M.

Wallahu A’lam